Senin, 18 Februari 2008

SEJARAH

Agar pembahasan dan pemahaman tentang teori manajen mengenai sasaran, perlu diketahui terlebih dahulu proses perkembangan teori-teori dan prinsip-prinsip manajemen yang akan memberikan landasan yang kuat bagi pemahaman perkembangan selanjutnya.

Teori-teori dan prinsip-prinsip manajemen membuat lebih mudah bagi manajer untuk memutuskan apa yang harus dilakukan agar dapat menjalankan fungsi secara efektif. Tanpa teori, semua pembahasan adalah berupa intuisi, dugaan dan harapan yang akan membatasi penggunaannya dalam organisasi yang semakin kompleks.

Tabel Sejarah Perkembangan Teori Manajemen

Periode waktu

Aliran manajen

Kontributor

1771 – 1871

Mengawali munculnya manajemen ilmiah aliran klasik

Robert Owen, Charles Babbage

1870 – 1930

1. Manajemen Ilmiah

2. Teori Organisasi Klasik

Aliran Neo Klasik

F. W. Taylor, Frank Lilian Gibert, Henry Gantt, Harington Emerson.

Henry Fayol, James D Mooney, Mary Parker Pollet, Herbert Simon, Chester I. Barnard

1900 – 1940

1. Hubungan Manusiawi

Aliran Modern

Hawthorne Studies, Elton Mayo, Fritz Roethlisberger, Hugo Munsterberg

1940 - Sekarang

1. Manajemen Modern

Abraham Maslow, Chris Argyris, Douglas Mc. Gregor, Edgar Schien, David Mc. Cleland, Robert Blake & Jane Mouton, Ernes Dale, Peter Drucker serta ahli-ahli operation research (Management Science)


PENGERTIAN

Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi manajemen. Jadi, manajemen merupakan suatu proses untuk mewujudkan tujuan yang ingin dicapai. Karena manajemen diartikan mengatur, maka timbul beberapa pertanyaan sebagai berikut:

Apa yang diatur?

Yang diatur adalah semua unsur-unsur manajemen yang terdiri dari: men, money, method, material, machines, dan market (6 M) dan semua aktivitas yang ditimbulkannya dalam proses manajemen.

Mengapa harus diatur?

Agar 6 M Lebih Berdaya guna, berhasil guna, terintegrasi dan terkoordinasi untuk mencapai tujuan yang optimal.

Siapa yang mengatur?

Yang mengatur adalah pemimpin dan wewenang kepemimpinannya melalui instruksi atau persuasi, sehingga 6 M dan semua proses manajemen tertuju serta terarah kepada tujuan yang ingin dicapai.

Bagaimana mengaturnya?

Cara mengaturnya yaitu melalui proses dari urutan fungsi-fungsi manajemen (Perencanaan / Planning, Pengorganisasian / Organizing, Pengarahan / Actuating, dan Pengendalian / Controling).

Dimana Harus diatur?

Dalam suatu organisasi atau perusahaan, karena organisasi merupakan alat atau wadah (tempat) untuk mengatur 6 M dan semua aktivitas proses manajemen dalam mencapai tujuannya.

Beberapa Pengertian Manajemen

Manajemen adalah suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan tindakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber –sumber lainnya (6 M). (G. R Terry).

Manajemen adalah usaha mencapai tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain. Dengan demikian manajer melakukan koordinasi atas sejumlah aktivitas orang lain yang meliputi: perencanaan (Planning), pengorganisasian (Organizing), penempatan (Staffing), pengarahan (Directing), dan pengendalian (Controlling). (Harold Koontz and Cyril O’Donnel).

Kesimpulan dari berbagai pengertian manajemen bahwa:

1. Manajen mempunyai tujuan yang ingin dicapai

2. Manajemen merupakan perpaduan antara ilmu dan seni

3. Manajemen merupakan proses yang sistematis, terkoordinasi, kooperatif, dan terintegrasi dalam memanfaatkan unsur-unsurnya (6 M)

4. Manajemen baru dapat diterapkan jika ada dua orang atau lebih melakukan kerjasama dalam suatu organisasi

5. Manajemen harus didasarkan pada pembagian kerja, tugas dan tanggung jawab

6. Manajemen terdiri dari beberapa fungsi (POSD dan C)

7. Manajemen hanya merupakan alat untuk mencapai tujuan

TUJUAN MANAJEMEN

Pada dasarnya setiap aktivitas atau kegiatan selalu mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Tujuan individu adalah untuk dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhannya berupa materi dan non materi dari hasil kerjanya. Tujuan organisasi adalah mendapatkan laba (Business Organization) dari pelayanan / pengabdian (Public Organization) melalui proses manajemen. Tujuan adalah sesuatu hasil yang ingin dicapai melalui proses manajemen agar hasil yang diinginkan melukiskan (Skope) yang jelas serta memberikan arah kepada usaha-usaha seorang manajer. (G.R. Terry)

Tujuan yang ingin dicapai selalu ditetapkan dalam suatu rencana, karena itu hendaklan tujuan ditetapkan secara jelas, realistis dan cukup menantang untuk diperjuangkan berdasarkan pada potensi yang dimiliki. Jika tujuan dirasa sudah jelas, realistis dan cukup menantang, maka usaha-usaha untuk mencapainya cukup besar. Sebaliknya tujuan ditetapkan terlalu mudah atau terlalu muluk, maka motivasi untuk mencapainya rendah.

Fungsi tujuan organisasi adalah sebagai berikut:

1. Pedoman kerja (kegiatan)

2. Sumber Legitimasi

3. Standar pelaksanaan

4. Sumber motivasi

5. Dasar Rasional pengorganisasian


BIDANG-BIDANG MANAJEMEN

Unsur-unsur manajemen (tools of management) terdiri dari:

1. Men, yaitu tenaga kerja manusia baik tenaga kerja pimpinan maupun tenaga kerja operasional / pelaksana

2. Money, yaitu sejumlah uang yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan

3. Methodes, yaitu cara-cara yang dipergunakan dalam upaya untuk mencapai tujuan

4. Materials, yaitu bahan-bahan yang diperlukan untuk mencapai tujuan

5. Machines, yaitu mesin-mesin alat-alat yang diperlukan untuk mencapai tujuan

6. Market, yaitu pasar untuk menjual barang-barang atau jasa-jasa yang dihasilkan

Bidang-bidang manajemen terdiri dari:

A. Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)

Adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan. Hal pokok yang dipelajari dalam MSDM adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan, dan pemberhentian karyawan.

B. Manajemen Permodalan

Pembahasan lebih menitikberatkan bagaimana menarik modal yang cost of moneynya relatif rendah dan bagaimana memanfaatkan modal agar lebih berdaya guna dan berhasil guna untuk mencapai tujuan.

C. Manajemen Akuntansi Biaya

Adalah bagaimana caranya agar harga pokok barang atau jasa yang dihasilkan relatif rendah dengan kualitas yang baik. Jadi membahas masalah pemakaian material agar lebih efisien, efektif dan pemborosan dapat dihindarkan seminimal mungkin.

D. Manajemen Produksi

Meliputi masalah penentuan mesin, alat-alat, layout, peralatan, dan cara-cara untuk memproduksi barang / jasa supaya kualitasnya relatif baik.

E. Manajemen Pemasaran

Menitikberatkan tentang cara memasarkan barang-barang atau jasa-jasa, pendistribusian, promosi, produksi, sehingga konsumen merasa tertarik untuk mengkonsumsinya. Jadi, mengatur bagaimana supaya barang/jasa dapat terjual seoptimal mungkin dan dengan mendapatkan laba yang wajar.

FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN

A. PERENCANAAN

1. Pengertian Perencanaan

Perencaaan adalah fungsi seorang manejer yang berhubungan dengan memilih tujuan-tujuan, kebbijaksanaan-kebijaksanaan, prosedur-prosedur, program-program dari berbagai alternatif. (Harold Koontz and C O’Donnel).

Perencaan adalah menentukan serangkaian tindakan untuk mencapai hasil yang diinginkan (Louis A. Allen).

Perencanaan adalah memilih dan menghubungkan fakta-fakta dan pembuatan dan pengunaan asumsi-asumsi mengenai masa yang akan datang dengan jalan mengambarkan dan merumuskan kegiatan –kegiatan yang diperlukan unruk mencapai hasil yang diinginkan. (G. R. Terry).

Kesimpulan dari tiga pendapat para ahli bahwa perencanaan adalah pekerjaan mental untuk memilih sasaran, kebijaksanaan, prosedur, program yang diperlukan untuk merncapai suatu tujuan di masa yang akan datang.

2. Fungsi Perencanaan

Perencanaan merupakan fungsi dasar manajemen, karena pengorganisasian (Organizing), penempatan (Staffing), pengarahan (Directing), dan pengendalian (Controlling) pun harus terlebih dahulu direncanakan. Perencanaan ini adalah dinamis. Perencanaan ini adalah dinamis. Perencenaan ini ditujukan pada masa depan yang penuh dengan ketidakpastian, karena adanya perubahan kondisi dan situasi.

Hasil perencanaan baru akan diketahui di masa yang akan dating. Agar resiko yang ditanggung itu relatif kecil, hendaknya semua kegiatan, tindakan dan kebijakan direncanakan terlebih dahulu.

B. PENGORGANISASIAN

1. Pengertian Pengorganisasian

Pengorganisasian adalah fungsi manajemen dan merupakan suatu proses yang dinamis, sedangkan organisasi merupakan wadah yang statis. Pengorganisasian dapat diartikan penentuan pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan, pengelompokkan tugas dan membagi-bagikan pekerjaan kepada setiap karyawan, penetapan departemen-departemen serta penentuan hubungan-hubungan.

2. Fungsi Pengorganisasian

Fungsi pengorganisasian berkaitan dengan fungsi perencanaan, karena pengorganisasian pun harus direncanakan. Hasil pengorganisasian disebut organisasi. Pengorganisasian diproses oleh organisator (manajer), hasil organisasi yang sifatnya statis. Jika pengorganisasian baik maka organisasi pun akan baik dan tujuan pun mudah dicapai.

C. PENEMPATAN

1. Pengertian Penempatan

Penempatan (Staffing) merupakan kegiatan untuk memperoleh pegawai yang efektif yang akan mengisi jabatan-jabatan diperusahaan, dimana dimulai dari penarikan penempatan pegawai menurut jumlah, jenis keahlian dan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

2. Fungsi Penempatan

Penempatan bertujuan agar semua jabatan yang ada pejabatnya yang akan melaksanakan tugas-tugas pada setiap jabatan tersebut, sehingga sasaran perusahaan dapat tercapai. Pengisian jabatan ini dilakukan dengan cara pengadaan (procurement), penarikan (recruiting), seleksi (selection), penempatan (placement) dan pemberhentian (separation).

D. PENGARAHAN

1. Pengertian Pengarahan

Pengarahan adalah membuat semua anggota kelompok, agar mau bekerjasama dan bekerja secara ikhlas serta bergairah untuk mencapai tujuan sesuai dengan perencanaan dan usaha pengorganisasian. (G.R. Terry)

2. Fungsi pengarahan

Fungsi pengarahan adalah fungsi manajemen yang terpenting dan paling dominan dalam proses manajemen. Fungsi ini baru dapat diterapkan setelah rencana, organisasi dan karyawan ada. Jika fungsi ini diterapkan maka proses manajemen dalam merealisasi tujuan dimulai. Penerapan fungsi ini sangat sulit, rumit dan kompleks karena karyawan tidak sepenuhnya dapat dikuasai sepenuhnya. Hal ini dikarenakan karyawan adalah mahkluk hidup yang punya pikiran, perasaan, harga diri, cita-cita dan lain-lainnya. Pelaksanaan pekerjaan dan pemanfaatan alat-alat bagaimanapun canggih atau andalnya, baru dapat dilakukan jika karyawan (manusia) berperan aktif melaksanakannya.

E. PENGENDALIAN

1. Pengertian Pengendalian

Pengendalian adalah pengukuran dan perbaikan terhadap pelaksanaan kerja bawahan, agar rencana-rencana yang telah dibuat untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan terselenggara. (Harold Koontz).

Pengendalian adalah proses penentuan,apa yang harus dicapai yaitu standar, apa yang harus dilakukan yaitu pelaksanakan, menilai pelaksanaan dan apabila perlu melakukan perbaikan-perbaikan, sehingga pelaksanaan sesuai dengan rencana yaitu selaras dengan standar. (G. R. Terry)

2. Fungsi Pengendalian

Fungsi pengendalian adalah fungsi terakhir dari proses manajemen. Fungsi ini sangat penting dan sangat menentukan proses manajemen, karena itu harus dilakukan dengan sebaik-baiknya. Pengendalian ini berkaitan erat dengan fungsi perencanaan dan kedua fungsi ini merupakan hal yang saling mengisi, karena:

A. Pengendalian harus terlebih dahulu direncanakan

B. Pengendalian baru dapat dilakukan jika ada rencana

C. Pelaksanaan rencana akan baik jika pengendalian dilakukan dengan baik

D. Tujuan baru dapat diketahui tercapai dengan baik atau tidak setelah pengendalian atau penilaian dilakukan

Dengan demikian peranan pengendalian sangat menentukan baik buruknya pelaksanaan suatu rencana.